Tuesday, June 16, 2009

SATU ASA


Memandang hamparan sang megananda...
Dengan baju putih tergerai
Berpijak hamparan awan seputih kapas
Menapaki tangga demi tangga yang tertutup kabut

nun jauh disana kulihat banyak tangan melambai...
Sepasang peri kecil terbang menghampiri
Menuntun jalanku yang semakin lemah

Namun kudengar sayup isak tangis...
memanggilku kembali..
dan gema doa yang tiada henti..
satu bisik itu sangat dekat di telingaku...
Dengan satu asa yang selalu terucap
Semangatlah dewi...aku membutuhkanmu”

dan aku-pun terbangun...
Kupandangi satu sinar yg redup...
sepasang mata yang penuh cinta
Penuh kedamaian...

Tuhan...Ijinkan aku ...
Mengabdi kepadanya dan kepada-MU
Karena cinta itu begitu besar
Cinta yang selalu berkumandang
menuju jalan-MU


''DENGAN NAFAS-MU'

By : ungu

Izinkan ku ucap kata taubat
Sebelum kau memanggilku
kembali pada-Mu, menutup waktuku

Izinkan ku serukan nama-Mu
Sebelum nyawa dalam tubuhku
Kau ambil, kembali pada-MU

Karna ku tahu, hanyalah pada diri-Mu
Tempatku mengadu, tempatku mengeluh
Di dalam do'aku

Dan demi nafas yang telah kau hembuskandalam kehidupanku
Ku berjanji, ku akan menjadi yang terbaik
Menjalankan segala perintah-Mu, menjauhi segala larangan-Mu
adalah sebaris do'a ku untuk-Mu















4 comments:

  1. Waktu terus bergulir ketika sang dewi terlihat berjalan dengan menaiki tangga yang tertutup kabut.

    Dewiku aku pegang erat jemarimu yang lentik dan takkan kulepaskan hinga kita meniti tangga bersama-sama dan memendam kasih hinga mengapai alam surga yang indah hinga akupun terseyum bersamamu

    ReplyDelete
  2. Aku menangis memanggilmu...meski aku tahu kau tidak akan kembali. Dan kita tidak benar-benar berpisah

    ReplyDelete
  3. uhm.. comment'nya harus puisi juga tho nda? ah.. ay** ga bisa iih.. ay** ikut nyanyi aja yach, duet sama nda, mau kan?
    [...] <= censored

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete